Memahami Struktur File Linux dan Tool Partisi Linux
FileSystem Hierarchy Standard(FHS) menentukan struktur linux directory dan isi dari directory tersebut dalam sistem operasi berbasis Unix. aturan ini diperkenalkan oleh Linux foundation dan hanya digunakan oleh Linux.
Aturan ini disesuaikan dengan perkembangan linux , Versi terakhir aturan FHS adalah versi 3.0 yang dirilis pada tanggal 18 Mei 2015 .
Versi | Tanggal Release | Keterangan |
---|---|---|
1.0 | 1994-02-14 | FSSTND[29] |
1.1 | 1994-10-09 | FSSTND[30] |
1.2 | 1995-03-28 | FSSTND[31] |
2.0 | 1997-10-26 | FHS 2.0 is the direct successor for FSSTND 1.2. Name of the standard was changed to Filesystem Hierarchy Standard.[32][33][34] |
2.1 | 2000-04-12 | FHS[35][36][37] |
2.2 | 2001-05-23 | FHS[38] |
2.3 | 2004-01-29 | FHS[39] |
3.0 | 2015-05-18 | FHS[40] |
Di dalam aturan FHS, semua file dan folder (directory) berada di bawah root directory yang diberi simbol /, walau berada di psical storage atau virtual storage yang berbeda semua file dan folder harus dimuat di bawah root directory( / )dengan cara mounting.
Perlu diketahui juga semua settingan di linux berbasis text ,jadi untuk mengubah settingan suatu aplikasi kita harus mengubah file config nya yang biasnaya diletakan di directory /etc
Linux mempunyai banyak variant dan tiap varian(Linux Family /distro) biasanya mempunayi struktur hierarki file system yang agak berbeda , tetapi secara garis besar mengikuti struktus standar linux dan hanya menambahkan beberapa folder saja.
Daftar Isi :
Tabel Struktur File Linux dan Deskripsi pengelompokan File
Dalam struktur file di linux, ada banyak folder yang telah diberi nama tertentu dan disediakan untuk menyimpan dan mengelompokan file agar mudah dikelola.
Setiap folder di linux berisi jenis file yang telah ditentukan, jadi kamu gak bole sembarang memindah a taupun menempatkan file sembarangan.
Directory | Description |
---|---|
| Merupakan direktori induk dari semua sub drectory yang ada dan berfungsi sebagai root directory |
| Directory ini berisi Command Linux yang sering kita gunakan dan bisa digunakan oleh setiap user . |
| Berisi Bootloader dan konfigurasinya,kernel dan file pendukung yang menghandle urusan booting |
| Semua Device yang terpasang akan dimunculkan disini dalam bentuk file,baik external atau internal device. |
| Semua konfigurasi dari suatu aplikasi akan diletakan disini |
| folder tempat file konfigurasi untuk add on package (Aplikasi yang diinstall manual di /opt) akan diletakan disini |
| Folder tempat file konfigurasi aplikasi yang memproses SGML |
| Folder tempat file konfigurasi X windows sistem versi 11 |
| Folder tempat file konfigurasi aplikasi yang memproses XML |
| Merupakan Home dorectory untuk user selain root yang berisi personal setting dll |
| Library untuk file binnari yang berada di /bin dan /sbin |
| alternatf nama untuk directory utama |
| Lokasi mount point untuk removeable media seperti flashDisk,cardReader dan CDROM |
| Lokasi tempat mounting file sistem sementara /temporary |
| Lokasi file aplikasi yang diinstall secara manual tanpa perlu compile (Optional Applcation Software Packages) |
| Virtual filesystem yang menyediakan informasi tentang process dan kernel |
| Home directory untuk user root |
| Berisi Runtime variable data seperti kapan aplikasi dijalankan,ProcessID ,dll |
| Berisi file binnari utility seperti init,fsck,mkfs,ssh,smbd dll |
| Berisi Data informasi tentang layanan yang disediakan oleh sistem misalnya FTP server ,Webserver atau repository untuk version control system |
| Berisi informasi tentang perangkat/devices yang terpasang pada komputer |
| Lokasi temporary file untuk aplikasi dan sistem |
| merupakan hierarki sekunder untuk read only user data yang berisi sebagian besar aplikasi dan utilitas untuk multi user |
| Berisi aplikasi/command non esensial (pokok) dan tidak diperlukan oleh single user mode |
| Standard include files. |
| LIbrary untuk binnary file yang berlokasi di /usr/bin/ dan /usr/sbin/. |
| Alternate format libraries (optional). |
| hirerarki sekunder untuk local data yang dikhususkan untuk host ini. |
| sistem binnary non esensial /pokok seeprti daemon/service untuk network services |
| Architecture-independent (shared) data. |
| Source code seperti kernel source code dengan header files |
| X Window System, Version 11, Release 6 (up to FHS-2.3, optional). |
| Variable files— dimana file tersebut secara dinamik berubah ketika system bekerja seperti Logs,spools,dan temporary browser /email. |
| cache dari aplikasi yang bekerja, dimana cache diperlukan untuk menyimpan perhitungan dalam waktu singkat dan agak besar. cache ini diperlukan karena adanya delai perhitungan I/O . |
| informasi tetap hasil modifikasi aplikasi yang berjalan seperti database dan meta data packages. |
| Lock files. yang digunakan oleh aplikasi untuk melacak resouce yang digunakan nya. |
| Log files |
| Mailbox files. pada beberapa distro mungkin berada di /var/spool/mail. |
| Variable data dari add-on packages yang berada di /opt/. |
| Run-time variable data. folder ini berisi informasi system komputer, mulai dari aplikasi yang berjalan sampai kapan komputer booting
pada FHS versi 3.0 /var//run digantikan oleh /run . biasanya sistem baru mempertahankan lokasi lama /var/run dengan cara membuat symbolik link dari /var/run yang diarahkan ke /run |
| Spool untuk antrian data yang akan diproses seperti antrean print dan Email |
| Lokasi penyimpanan mailbox user |
| Lokasi file temporary yang tetapdipertahankan walau komputer telah direboot |
Dimana Aplikasi Linux Diinstall?
Sesuai dengan penjelasan heirarki struktur direktori linux diatas maka lokasi penginstallan aplikasi akan dipencar pencar dan dimasukan kedalam directory yang telah ditentukan :
- Binnary file untuk executable akan diletakan di /bin atau /usr/bin tergantung dari tipe aplikasi.
- File Konfigurasi akan diletakan di /etc
- File library akan diletakan di /lib atau /usr/lib
- dan seterusnya
/OPT untuk aplikasi portable (tanpa perlu compile /install)
Tetapi jika aplikasi yang diinstall tidak memerlukan compile /optional packages (Portable) langsung bisa dijalankan maka kita perlu meletakan nya di /opt
Kesimpulan lokasi installasi aplikasi pada linux
Jadi file aplikasi pada linux akan dipencar penempatannya (tidak pada satu folder seperti pada windows) sesuai dengan aturan HFS v.3 tetapi khusus aplikasi portable yang bisa dijalankan tanpa compile dan install maka file aplikasi akan ditemaptkan dalam satu folder di /opt.
Karena aplikasi yang terinstall file nya dipencar-pencar maka ketika ingin menginstall /menghapus baiknya gunakan package manager untuk memudahkan mengelola aplikasi yang terinstall pada linux
Struktur Partisi pada Linux
Ketika kamu nginstall linux maka kamu perlu membuat partisi wajib dan partisi optional. partisi wajib harus dibuat agar linux bisa diinstall pada system . ada beberapa skema partisi linux berdasar pemilihan Partition table dan Firmware Mode, berikut contoh skema partisi Linux pada BIOS san UEFI .
A.Format Penulisan Nama Drive dan Partisi
Format penulisan drive dan partisi pada linux biasanya ditulis dengan urutan : Tipe hardisk ,Nomer hardisk ,dan nomer partisi
sd Untuk Disk tipe SATA
hd Untuk Disk tipe IDE /ATA
a untuk hardisk/SSD pertama, b untuk hardisk/SSD kedua dst
1 untuk partisi pertama 2 untuk partisi kedua dst
Contoh :
sda1 artinya partisi pertama(1) pada disk pertama(a),dengan tipe disk SATA(sd)
hda2 artinya partisi kedua(2) yang berada pada disk pertama(a) dengan tipe disk ATA/IDE (hd)
Dengan perintah lsblk
atau df -h
kita bisa melihat partisi kapasitas dan mount point pada linux
B.Contoh Layout Partisi MBR – BIOS
Pada MBR -BIOS ,partisi yang wajib diuat adalah partisi swap dan partisi root. Swap berfungsi sebagai virtual memory yang akan digunakan oleh sistem untuk menampung ram overload dan temporary memory. sedangkan partisi root dengan moount point / merupakan partisi utama tempat linux diinstall.
Swap
-Mount Point : [Swap]
-Partisi : /dev/sdx1
-Jenis Partisi : Linux Swap
-Bootable Flag : tidak
-Ukuran Partisi : Minimal 512MiB
Root
-Mount Point : /
-Partisi : /dev/sdx2
-Jenis Partisi : Linux (LVM,EXT,ZFS,XFS dll)
-Bootable Flag : tidak
-Ukuran Partisi : Minimal 15GiB
C.Contoh Layout Partisi GPT -UEFI
Pada GPT -UEFI ,partisi yang wajib diuat adalah partisi EFI, swap dan partisi root.Partisi EFI berguna untuk menaruh efi bootloader linux , Swap berfungsi sebagai virtual memory yang akan digunakan oleh sistem untuk menampung ram overload dan temporary memory. sedangkan partisi root dengan moount point / merupakan partisi utama tempat linux diinstall.
EFI atau Boot
-Mount Point : /boot atau /boot/efi
-Partisi : /dev/sdx1
-Jenis Partisi : FAT32
-Bootable Flag : yes
-Ukuran Partisi : 260-512 MiB
Swap
-Mount Point : [Swap]
-Partisi : /dev/sdx2
-Jenis Partisi : Linux Swap
-Bootable Flag : tidak
-Ukuran Partisi : Minimal 512MiB
Root
-Mount Point : /
-Partisi : /dev/sdx3
-Jenis Partisi : Linux (LVM,EXT,ZFS,XFS dll)
-Bootable Flag : tidak
-Ukuran Partisi : Minimal 15GiB
Mounting Pada Linux
Mounting merupakan tindakan mengasosiasikan storage device (flashdisk,HDD,CDROM dll) ke lokasi tertentu pada directory tree linux (dibawah root directory /), hal ini perlu dilakukan karena Linux hanya mempunyai satu directory tree dengan induk atau root directory yang diberi simbol slash atau garis miring /
Tidak seperti windows dimana setiap partisi drive bisa menjadi root directory (yang diwakili dengan drive letter misal C:\ D:\ E:\ dst), linux hanya mempunyai 1 root directory yaitu root yang diwakili dengan simbol slash atau garis miring /.Maka semua partisi ,device,filesystem harus dimuat (mount) dibawah root directory agar bisa digunakan oleh sistem.
Contoh:
Katakanlah kamu ingin mengakses file yang ada di CD-ROM, maka kamu harus me mount CD-ROM (biasanya sudah dilakukan otomatis ) kedalam lokasi tertentu dalam directory tree linux.
Katakanlah CD-ROM device akan dimount ke /dev/cdrom
dan mount point yang dipilih untuk volume CD-ROM adalah /media/cdrom
maka perintah manual untuk nge-mount nya adalah # mount /dev/cdrom /media/cdrom
.
Jika di dalam CD-ROM terdapat folder dengan nama foto
maka untuk bisa mengaksesnya kita menggunakan lokasi mount dan folder — /media/cdrom/foto
Bukan hanya device dan drive saja yang dimount,namun file sistem juga ikut dimount agar bisa digunakan seperti proc ,sys.run,tmpfs,defpts dan lain lain. kita bisa melihat mount point linux dengan perintah $ cat /proc/mounts
Tools Untuk Mengelola Partisi Pada Linux
Ada beberapa tool berbasis command line interface (CLI) yang biasa digunakan untuk melihat informasi drive dan partisi serta untuk mengelola partisi
du (Disk Usage)
Perintah $ du -sh
digunakan untuk melihat summary ukuran pemakaian volume untuk setiap folder atau file yang ada dalam sistem. untuk manual penggunaan nya silakan gunakan perintah $ man du
[masarie@SparkFly ~]$ du -sh /home/masarie
25G /home/masarie
[masarie@SparkFly ~]$
df (Disk Free)
digunakan untuk melihat report sisa ruang disk space pada linux sistem ,untuk manual penggunaan nya silakan gunakan perintah $ man df
[masarie@SparkFly ~]$ df -h
Filesystem Size Used Avail Use% Mounted on
dev 3.9G 0 3.9G 0% /dev
run 3.9G 1.5M 3.9G 1% /run
/dev/sda2 33G 19G 14G 59% /
tmpfs 3.9G 107M 3.8G 3% /dev/shm
tmpfs 3.9G 0 3.9G 0% /sys/fs/cgroup
/dev/sda1 975M 392K 975M 1% /boot/efi
tmpfs 3.9G 44K 3.9G 1% /tmp
/dev/sda4 87G 26G 61G 30% /home
/dev/sda9 65G 60G 4.4G 94% /run/media/masarie/DATA
tmpfs 791M 20K 791M 1% /run/user/1000
[masarie@SparkFly ~]$
lsblk (List Block Devices)
digunakan untuk menampilkan block device yang tersedia,namun tidak menampilkan RAM , block device yang dimaksud disini seperti flashdisk,mmc,HDD,SSD,DCROM dll.untuk manual penggunaan nya silakan gunakan perintah $ man lsblk
[masarie@SparkFly ~]$ lsblk
NAME MAJ:MIN RM SIZE RO TYPE MOUNTPOINT
sda 8:0 0 223.6G 0 disk
├─sda1 8:1 0 976.6M 0 part /boot/efi
├─sda2 8:2 0 32.9G 0 part /
├─sda3 8:3 0 1.9G 0 part [SWAP]
├─sda4 8:4 0 88.8G 0 part /home
├─sda5 8:5 0 300M 0 part
├─sda6 8:6 0 100M 0 part
├─sda7 8:7 0 128M 0 part
├─sda8 8:8 0 34.3G 0 part
└─sda9 8:9 0 64.2G 0 part /run/media/masarie/DATA
mmcblk0 179:0 0 1.9G 0 disk
└─mmcblk0p1 179:1 0 1.9G 0 part
cfdisk /fdisk
digunakan untuk mengelola prtisi dari create,delete,mengatur jenis pertisi dll .tool ini berbasis CLI (Command Line Interface)
Gparted
Merupakan tool pengelola partisi (partition manager) berbasis GUI untuk Linux
LVM partition manager
Ada beberapa linux seperti CentOS menggunakan partisi jenis LVM , untuk mengelola partisi dengan tipe LVM silakan cari GUI LVM manager pada repository sofware distro masing masing.
Untuk versi command line bisa menggunakan perintah : pv (physical volume) ,vg (volume group) dan lv (logical volume)pv (physical volume)
ketik pv lalu tekan tab untuk melihat command yang tersedia
[root@centos ~]# pv
pvchange pvck pvcreate pvdisplay pvmove pvremove pvresize pvs pvscan
vg (volume group)
ketik vg lalu tekan tab untuk melihat command yang tersedia
[root@centos ~]# vg
vgcfgbackup vgck vgdisplay vgimport vgmknodes vgrename vgsplit
vgcfgrestore vgconvert vgexport vgimportclone vgreduce vgs
vgchange vgcreate vgextend vgmerge vgremove vgscan
lv (logical volume)
ketik lv lalu tekan tab untuk melihat command yang tersedia
[root@centos ~]# lv
lvchange lvcreate lvextend lvmchange lvmconfig lvmdump lvmpolld lvmsar lvremove lvresize lvscan
lvconvert lvdisplay lvm lvmconf lvmdiskscan lvmetad lvmsadc lvreduce lvrename lvs
[root@centos ~]#
Posting Komentar